- Back to Home »
- Biarkan Masa Depan Datang Sendiri
Posted by : Unknown
Monday, 12 January 2015
Biarkan Masa Depan Datang Sendiri
{Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya.}
(QS. An-Nahl: 1)
Jangan pernah mendahului sesuatu
yang belum terjadi!
Apakah Anda mau mengeluarkan kandungan sebelum
waktunya dlkAhirkan, atau memetik
buah-buahan sebelum masak?
Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud,
dan tidak memiliki rasa dan warna. Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok,
mencemaskan kesialan-kesialan yang
mungkin akan
terjadi padanya,
memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan
bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak,
dan apakah hari esok
kita itu akan berwujud
kesenangan atau kesedihan?
Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke
bumi. Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum
sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan terhenti
jalan kita sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula
jembatan itu hanyut terbawa
arus terlebih dahulu sebelum
kita sampai di atasnya.
Dan bisa jadi pula,
kita
akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya.
Dalam syariat, memberi
kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan
masa depan dan membuka-buka alam gaib, dan kemudian
terhanyut dalam kecemasan-kecemasan yang baru di duga darinya, adalah sesuatu yang tidak
dibenarkan. Pasalnya, hal itu termasuk thulul
amal (angan-angan yang terlalu jauh). Secara nalar, tindakan
itu
pun tak masuk akal, karena sama halnya dengan berusaha perang melawan
bayang-bayang. Namun ironis, kebanyakan
manusia di dunia ini
justru banyak yang termakan
oleh ramalan-ramalan tentang kelaparan,
kemiskinan, wabah penyakit dan krmjekonomi
yang kabarnya akan menimpa mereka. Padahal, semua itu hanyalah
bagian dari kurikulum
yang diajarkan di "sekolah-sekolah setan".
{Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir), sedang
Allah menjanjikan untukmu
ampunan daripada-Nya dan karunia.}
(QS. Al-Baqarah:
268)
Mereka yang menangis
sedih menatap masa depan
adalah yang menyangka diri mereka akan hidup kelaparan, menderita
sakit
selama setahun, dan
memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus tahun lagi. Padahal, orang yang sadar bahwa usia hidupnya
berada di 'genggaman yang
lain' tentu tidak akan menggadaikannya untuk sesuatu yang tidak ada.
Dan
orang yang tidak tahu kapan akan mati,
tentu salah besar
bila
justru menyibukkan diri dengan sesuatu
yang belum ada dan tak berwujud.
Biarkan hari
esok itu
datang dengan
sendirinya. Jangan pernah
menanyakan kabar beritanya,
dan jangan pula pernah menanti serangan petakanya. Sebab, hari ini Anda sudah sangat sibuk.
Jika Anda heran, maka lebih mengherankan
lagi
orang-orang yang berani menebus kesedihan suatu masa yang belum tentu matahari terbit di
dalamnya dengan bersedih pada hari ini. Oleh karena itu, hindarilah angan-
angan yang berlebihan.
