- Back to Home »
- SeSUATU yanG teLah hiLang pAsti dpat GantiNYA
Posted by : Unknown
Friday, 9 January 2015
Ganti Itu dari Allah
Allah tidak
perna h
mencabu t
sesuatu dari
Anda ,
kecuali Dia
menggantinya dengan yang lebih baik. Tetapi, itu terjadi apabila Anda bersabar dan tetap ridha dengan segala ketetapan-Nya.
"Barangsiapa Kuambil dua kekasihnya (matanya) tetap bersabar, maka
Aku akan mengganti kedua(mata)nya itu dengan surga." (Al-Hadits)
dan,
"Barangsiapa Kuambil
orang yang dicintainya di dunia tetap mengharapkan
ridha(Ku),
niscaya Aku akan menggantinya dengan surga." (Al-Hadits)
Yakni, barangsiapa kehilangan anaknya tetap berusaha
untuk bersabar, maka di alam keabadian kelak akan dibangunkan untuknya
sebuah Baitul Hamd (Istana Pujaan).
Maka, Anda tak usah terlalu bersedih dengan
musibah yang menimpa
Anda,
sebab yang menentukan
semua itu adalah Dzat yang memiliki
surga, balasan,
pengganti, dan ganjaran yang besar.
Para waliyullah yang pernah ditimpa musibah, ujian dan cobaan akan
mendapatkan penghormatan yang agung di
surga Firdaus. Itu tersirat dalam firman-Nya,
{Selamat atasmu karena
kesabaranmu.
Maka,
alangkah baiknya tempat kesudahan itu.}
(QS. Ar-Ra'd: 24)
Betapapun, kita harus selalu melihat dan yakin bahwa di balik musibah
terdapat ganti dan balasan dari Allah yang akan selalu berujung pada kebaikan kita. Dengan begitu, kita akan termasuk,
{Mereka itulah yang mendapat
keberkatan yang sempuma
dan rahmat dari Rabb
mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.}
(QS. Al-Baqarah: 157)
Ini merupakan
ucapan selamat bagi orang-orang yang mendapat
musibah dan kabar gembira bagi orang-orang
yang
mendapat bencana.
Umur dunia ini sangat pendek dan gudang kenikmatannya pun sangat
miskin. Adapun akhirat, lebih baik dan kekal. Sehingga,
barangsiapa di dunia mendapat
musibah ia akan mendapat kesenangan di akhirat kelak,
dan
barangsiapa hidup sengsara
di dunia ia akan hidup bahagia di akhirat. Lain halnya dengan mereka yang memang lebih mencintai dunia, hanya
mendambakan kenikmatan dunia saja, dan lebih senang pada keindahan dunia.
Hati
mereka akan selalu gundah gulana,
cemas tidak mendapatkan
kenikmatan dunia dan takut tidak nyaman
hidupnya di dunia. Mereka ini
hanya
menginginkan kenikmatan dunia saja,
sehingga mereka selalu
memandang musibah sebagai petaka besar yang mematikan. Mereka
juga akan memandang
setiap cobaan sebagai sesuatu
yang gelap gulita selamanya. Ini adalah karena mereka selalu
memandang ke arah bawah telapak kakinya dan hanya mengagungkan dunia yang sangat fana dan tak berharga ini.
Wahai orang-orang
yang
tertimpa musibah, sesungguhnya tak ada sesuatu pun yang hilang dari kalian.
Kalian justru beruntung, karena Allah
selalu menurunka n sesuatu
kepada para
hamba-nya dengan
"surat ketetapan" yang di sela-sela huruf
kalimatnya terdapat suatu kelembutan,
empati, pahala, ada balasan, dan juga pilihan.
Maka dari itu, siapa saja yang
tertimpa musibah yang hebat, ia harus menghadapinya dengan sabar, mata yang jernih dan pola pikir yang panjang. Dengan begitu, ia akan
menyaksikan bahwa buah manis dari musibah itu adalah:
{Lalu,
diadakan di antara mereka dinding
yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah
luarnya dari situ ada siksa.}
(QS. Al-Hadid: 13)
Dan sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik, lebih abadi, lebih utama, dan lebih mulia.

Allah tidak
perna h
mencabu t
sesuatu dari
Anda ,
kecuali Dia
menggantinya dengan yang lebih baik. Tetapi, itu terjadi apabila Anda bersabar dan tetap ridha dengan segala ketetapan-Nya.
"Barangsiapa Kuambil dua kekasihnya (matanya) tetap bersabar, maka
Aku akan mengganti kedua(mata)nya itu dengan surga." (Al-Hadits)
dan,
"Barangsiapa Kuambil
orang yang dicintainya di dunia tetap mengharapkan
ridha(Ku),
niscaya Aku akan menggantinya dengan surga." (Al-Hadits)
Yakni, barangsiapa kehilangan anaknya tetap berusaha
untuk bersabar, maka di alam keabadian kelak akan dibangunkan untuknya
sebuah Baitul Hamd (Istana Pujaan).
Maka, Anda tak usah terlalu bersedih dengan
musibah yang menimpa
Anda,
sebab yang menentukan
semua itu adalah Dzat yang memiliki
surga, balasan,
pengganti, dan ganjaran yang besar.
Para waliyullah yang pernah ditimpa musibah, ujian dan cobaan akan
mendapatkan penghormatan yang agung di
surga Firdaus. Itu tersirat dalam firman-Nya,
{Selamat atasmu karena
kesabaranmu.
Maka,
alangkah baiknya tempat kesudahan itu.}
(QS. Ar-Ra'd: 24)
Betapapun, kita harus selalu melihat dan yakin bahwa di balik musibah
terdapat ganti dan balasan dari Allah yang akan selalu berujung pada kebaikan kita. Dengan begitu, kita akan termasuk,
{Mereka itulah yang mendapat
keberkatan yang sempuma
dan rahmat dari Rabb
mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.}
(QS. Al-Baqarah: 157)
Ini merupakan
ucapan selamat bagi orang-orang yang mendapat
musibah dan kabar gembira bagi orang-orang
yang
mendapat bencana.
Umur dunia ini sangat pendek dan gudang kenikmatannya pun sangat
miskin. Adapun akhirat, lebih baik dan kekal. Sehingga,
barangsiapa di dunia mendapat
musibah ia akan mendapat kesenangan di akhirat kelak,
dan
barangsiapa hidup sengsara
di dunia ia akan hidup bahagia di akhirat. Lain halnya dengan mereka yang memang lebih mencintai dunia, hanya
mendambakan kenikmatan dunia saja, dan lebih senang pada keindahan dunia.
Hati
mereka akan selalu gundah gulana,
cemas tidak mendapatkan
kenikmatan dunia dan takut tidak nyaman
hidupnya di dunia. Mereka ini
hanya
menginginkan kenikmatan dunia saja,
sehingga mereka selalu
memandang musibah sebagai petaka besar yang mematikan. Mereka
juga akan memandang
setiap cobaan sebagai sesuatu
yang gelap gulita selamanya. Ini adalah karena mereka selalu
memandang ke arah bawah telapak kakinya dan hanya mengagungkan dunia yang sangat fana dan tak berharga ini.
Wahai orang-orang
yang
tertimpa musibah, sesungguhnya tak ada sesuatu pun yang hilang dari kalian.
Kalian justru beruntung, karena Allah
selalu menurunka n sesuatu
kepada para
hamba-nya dengan
"surat ketetapan" yang di sela-sela huruf
kalimatnya terdapat suatu kelembutan,
empati, pahala, ada balasan, dan juga pilihan.
Maka dari itu, siapa saja yang
tertimpa musibah yang hebat, ia harus menghadapinya dengan sabar, mata yang jernih dan pola pikir yang panjang. Dengan begitu, ia akan
menyaksikan bahwa buah manis dari musibah itu adalah:
{Lalu,
diadakan di antara mereka dinding
yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah
luarnya dari situ ada siksa.}
(QS. Al-Hadid: 13)
Dan sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik, lebih abadi, lebih utama, dan lebih mulia.

Allah tidak
perna h
mencabu t
sesuatu dari
Anda ,
kecuali Dia
menggantinya dengan yang lebih baik. Tetapi, itu terjadi apabila Anda bersabar dan tetap ridha dengan segala ketetapan-Nya.
"Barangsiapa Kuambil dua kekasihnya (matanya) tetap bersabar, maka
Aku akan mengganti kedua(mata)nya itu dengan surga." (Al-Hadits)
dan,
"Barangsiapa Kuambil
orang yang dicintainya di dunia tetap mengharapkan
ridha(Ku),
niscaya Aku akan menggantinya dengan surga." (Al-Hadits)
Yakni, barangsiapa kehilangan anaknya tetap berusaha
untuk bersabar, maka di alam keabadian kelak akan dibangunkan untuknya
sebuah Baitul Hamd (Istana Pujaan).
Maka, Anda tak usah terlalu bersedih dengan
musibah yang menimpa
Anda,
sebab yang menentukan
semua itu adalah Dzat yang memiliki
surga, balasan,
pengganti, dan ganjaran yang besar.
Para waliyullah yang pernah ditimpa musibah, ujian dan cobaan akan
mendapatkan penghormatan yang agung di
surga Firdaus. Itu tersirat dalam firman-Nya,
{Selamat atasmu karena
kesabaranmu.
Maka,
alangkah baiknya tempat kesudahan itu.}
(QS. Ar-Ra'd: 24)
Betapapun, kita harus selalu melihat dan yakin bahwa di balik musibah
terdapat ganti dan balasan dari Allah yang akan selalu berujung pada kebaikan kita. Dengan begitu, kita akan termasuk,
{Mereka itulah yang mendapat
keberkatan yang sempuma
dan rahmat dari Rabb
mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.}
(QS. Al-Baqarah: 157)
Ini merupakan
ucapan selamat bagi orang-orang yang mendapat
musibah dan kabar gembira bagi orang-orang
yang
mendapat bencana.
Umur dunia ini sangat pendek dan gudang kenikmatannya pun sangat
miskin. Adapun akhirat, lebih baik dan kekal. Sehingga,
barangsiapa di dunia mendapat
musibah ia akan mendapat kesenangan di akhirat kelak,
dan
barangsiapa hidup sengsara
di dunia ia akan hidup bahagia di akhirat. Lain halnya dengan mereka yang memang lebih mencintai dunia, hanya
mendambakan kenikmatan dunia saja, dan lebih senang pada keindahan dunia.
Hati
mereka akan selalu gundah gulana,
cemas tidak mendapatkan
kenikmatan dunia dan takut tidak nyaman
hidupnya di dunia. Mereka ini
hanya
menginginkan kenikmatan dunia saja,
sehingga mereka selalu
memandang musibah sebagai petaka besar yang mematikan. Mereka
juga akan memandang
setiap cobaan sebagai sesuatu
yang gelap gulita selamanya. Ini adalah karena mereka selalu
memandang ke arah bawah telapak kakinya dan hanya mengagungkan dunia yang sangat fana dan tak berharga ini.
Wahai orang-orang
yang
tertimpa musibah, sesungguhnya tak ada sesuatu pun yang hilang dari kalian.
Kalian justru beruntung, karena Allah
selalu menurunka n sesuatu
kepada para
hamba-nya dengan
"surat ketetapan" yang di sela-sela huruf
kalimatnya terdapat suatu kelembutan,
empati, pahala, ada balasan, dan juga pilihan.
Maka dari itu, siapa saja yang
tertimpa musibah yang hebat, ia harus menghadapinya dengan sabar, mata yang jernih dan pola pikir yang panjang. Dengan begitu, ia akan
menyaksikan bahwa buah manis dari musibah itu adalah:
{Lalu,
diadakan di antara mereka dinding
yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah
luarnya dari situ ada siksa.}
(QS. Al-Hadid: 13)
Dan sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik, lebih abadi, lebih utama, dan lebih mulia.
