- Back to Home »
- Qadha' dan Qadar "La Tahzan"
Posted by : Unknown
Friday, 9 January 2015
Qadha' dan Qadar
{Tiada
suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan dia telah tertulis dalam
kitab (Lauh
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.}
(QS. Al-Hadid: 22)
Tinta pena telah mengering,
lembaran-lembaran catatan ketentuan telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan
dan takdir telah ditetapkan.
Maka,
{Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami,
melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami."}
(QS. At-Taubah:
51)
Apa yang membuat
Anda benar, maka tak akan membuat Anda salah. Sebaliknya, apa yang membuat Anda salah, maka tidak akan membuat Anda
benar.
Jika keyakinan tersebut tertanam
kuat
pada jiwa Anda dan kukuh
bersemayam dalam hati Anda, maka setiap bencana akan menjadi karunia, setiap ujian menjadi anugerah, dan setiap peristiwa
menjadi penghargaan dan pahala.
"Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi
baik maka ia akan diuji oleh-Nya." (Al Hadits)
Karena itu, jangan pernah merasa gundah dan bersedih dikarenakan
suatu
penyakit, kematian
yang semakin dekat, kerugian harta, atau rumah
terbakar. Betapapun, sesungguhnya Sang Maha Pencipta telah menentukan
segala sesuatunya dan takdir telah
bicara. Usaha dan upaya dapat
sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan
tetap mutlak milik Al• lah. Pahala telah tercapai, dan
dosa
sudah terhapus. Maka, berbahagialah
orang-orang yang tertimpa musibah atas kesabaran
dan kerelaan mereka terhadap
Yang Maha Mengambil, Maha Pemberi, Maha Mengekang lagi
Maha
Lapang.
{Dia tidak
ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan
ditanyai.}
(QS. Al-Anbiya:
23)
Syaraf-syaraf Anda akan tetap tegang,
kegundahan jiwa Anda tak akan reda, dan kecemasan di dada Anda tak akan pernah sirna, sebelum
Anda benar-benar beriman terhadap
qadha' dan qadar.
Tinta pena telah mengering
bersamaan dengan semua hal yang akan Anda temui.
Maka, jangan biarkan diri Anda larut kesedihan. Jangan mengira
diri Anda sanggup melakukan segala upaya untuk menahan tembok
yang akan runtuh, membendung
air yang akan meluap, menahan angin agar tak
bertiup, atau memelihara kaca agar tak pecah. Adalah tak benar bila semua
itu
dapat terjadi dengan paksaanku dan paksaanmu,
karena apa yang telah digariskan akan terjadi. Setiap ketentuan akan berjalan dan semua keputusan
akan
terlaksana. Demikianlah "orang bebas memilih; boleh percaya dan tidak"
Anda harus menyerahkan semua hal kepada takdir agar tak ditindas
oleh bala tentara kebencian, penyesalan dan kebinasaan. Dan, percayalah dengan kebenaran
qadha' sebelum Anda dilanda banjir penyesalan! Dengan
begitu, jiwa Anda akan tetap tenang menjalani
segala daya upaya dan cara
yang memang harus ditempuh. Dan bila kemudian terjadi
hal-hal yang tidak Anda inginkan, maka itu pun merupakan
bagian dari ketentuan yang memang
harus
terjadi. Jangan pula pernah berandai, "Seandainya saja aku melakukan
seperti ini, niscaya akan begini dan begini jadinya." Tapi katakanlah, "Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki akan Dia lakukan." (Al-Hadits)

Bersama Kesulitan Ada Kemudahan
Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan,
setelah begadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada
kesembuhan. Setiap yang
hilang pasti ketemu, dalam
kesesatan akan datang
petunjuk, dalam kesulitan
ada kemudahan, dan setiap
kegelapan akan terang benderang.
{Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya)
atau sesuatu keputusan
dari sisi-Nya.}
(QS. Al-Maidah:
52)
Sampaikan kabar gembira
kepada malam hari bahwa sang fajar pasti
datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan
bahwa, pertolongan akan datang secepat kelebatan cahaya-dan
kedipan mata. Kabarkan
juga kepada orang yang
ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan
segera tiba.
Saat Anda melihat hamparan padang sahara
yang
seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah
bahwa di balik kejauhan itu terdapat
kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan.
Ketika Anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa,
tali
itu akan segera putus.
Setiap tangisan akan berujung
dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan
akan sirna oleh kedamaian.
Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s. Dan itu,
karena pertolongan Ilahi membuka "jendela" seraya berkata:
{Hai api menjadi
dinginlah dan menjadi
keselamatanlah bagi Ibrahim.}
(QS. Al-Anbiya':
69)
Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s). Itu, tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah,
{Sekali-kali tidak akan tersusul.
Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia akan memberi
petunjuk kepadaku.}
(QS. Asy-Syu'ara:: 62)
Ketika bersembunyi
dari
kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad s.a.w. yang ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga, rasa aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.
Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan
pada
kondisi yang (mungkin)
sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan,
kesengsaraan, dan keputusasaan
dalam
hidup mereka. Itu, karena mereka
hanya menatap dinding-dinding
kamar
dan pintu-pintu rumah mereka.
Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar
rumahnya.
Maka dari itu, jangan pernah
merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti
kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir,
tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang
silih berganti. Meski demikian,
yang gaib akan tetap tersembunyi, dan
Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan
segala
sifat-Nya. Dan Allah
mungkin akan menciptakan sesuatu
yang
baru setelah itu semua. Tetapi
sesungguhnya, setelah kesulitan
itu tetap akan muncul kemudahan.

Jadikan Buah Lemon Itu Minuman yang Manis!
Orang cerdik akan
berusaha merubah kerugian menjadi keuntungan. Sedangkan orang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk
dan
berlipat ganda.
Ketika Rasulullah
s.a.w. diusir dari Makkah, beliau
memutuskan untuk
menetap di Madinah dan
kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah negara yang sangat akrab di telinga dan mata sejarah.
Ahmad ibn Hanbal pernah
dipenjara dan dihukum dera,
tetapi karenanya pula ia kemudian menjadi imam salah satu madzhab. Ibnu
Taimiyyah pernah di penjara, tetapi justru di penjara itulah ia banyak
melahirkan karya. As-Sarakhsi
pernah dikurung di dasar sumur selama
bertahun-tahun , tetapi
di tempat
itulah ia berhasil mengarang buku
sebanyak dua puluh
jilid. Ketika Ibnul-Atsir dipecat
dari jabatannya, ia
berhasil menyelesaikan karya besarnya yang berjudul Jami'ul
Ushul dan an-Nihayah, salah satu buku paling terkenal dalam hadits. Demikian halnya
dengan Ibnul-Jawzy, ia pernah diasingkan dari Baghdad, dan karena itu
ia menguasai
qiraah sab'ah. Malik ibn ar-Raib adalah penderita suatu
penyakit yang mematikan, namun ia mampu melahirkan
syair-syair yang sangat indah dan tak kalah dengan karya-karya para penyair besar zaman Abbasiyah. Lalu, ketika semua anak
Abi
Dzuaib al-Hudzali mati meninggalkannya seorang diri, ia justru mampu menciptakan
nyanyian- nyanyian puitis yang mampu membekam
mulut
zaman, membuat setiap
pendengarnya tersihir, memaksa sejarah untuk selalu bertepuk tangan
saat
mendengarnya kembali.
Begitulah, ketika tertimpa suatu musibah, Anda harus melihat sisi yang
paling terang darinya.
Ketika seseorang memberi Anda segelas air lemon,
Anda
perlu menambah sesendok
gula ke dalamnya. Ketika mendapat hadiah
seekor ular dari orang, ambil saja kulitnya yang mahal dan tinggalkan
bagian tubuhnya yang lain. Ketika disengat kala jengking, ketahuilah bahwa
sengatan itu sebenarnya
memberikan kekebalan pada
tubuh Anda
dari bahaya bisa ular.
Kendalikan diri Anda dalam
berbagai kesulitan yang Anda hadapi!
Dengan begitu, Anda akan dapat mempersembahkan
bunga
mawar dan melati yang harum kepada kami. Dan,
{Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal
ia amat baik bagimu.}
(QS. Al-Baqarah:
216)
Sebelum terjadi
revolusi besar di Perancis, konon
negara itu pernah memenjara dua sastrawan terkenalnya. Salah seorang
dari
keduanya sangat optimistis dan yang seorang lagi pesimistis bahwa revolusi dan perubahan
akan
segera terjadi. Setiap hari keduanya sama-sama melongokkan
kepala melalui sela-sela jeruji penjara. Hanya saja, sang sastrawan
yang optimistis selalu memandang ke atas dan melihat bintang-bintang
yang gemerlap di
langit. Dan karena itu ia selalu tersenyum
cerah. Adapun sastrawan
yang pesimistis, ia selalu melihat ke arah bawah dan hanya melihat tanah hitam di depan penjara, dan kemudian menangis sedih.
Begitulah, sebaiknya
Anda
selalu melihat sisi lain dari kesedihan
itu. Sebab, belum tentu semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan, secercah
harapan, jalan keluar serta pahala.

Siapakah yang Memperkenankan Doa Orang yang
Kesulitan Apabila Ia Berdoa?
Siapakah yang berhak menjadi tempat mengadu orang-orang yang dilanda kegelisahan, kesempitan, kesulitan dan kesedihan? Kepada siapakah
mereka harus memohon pertolongan? Siapakah yang layak
menjadi tempat bergantung, memohon, meminta dan meratap semua
makhluk? Siapakah yang berhak menjadi gantungan
hati dan selalu diucapkan oleh lidah
manusia? Tak lain, adalah hanya Allah yang tiada Ilah selain Dia.
Bagiku dan juga Anda, adalah suatu kewajiban untuk berdoa dan
meminta kepada-Nya dalam keadaan lapang maupun sempit, dalam keadaan mudah maupun ketika sulit. Kita harus menumpahkan semua permasalahan
ke haribaan-Nya dan kita juga tetap harus ber-tawassul kepada-Nya, meski dalam keterjepitan seperti apapun. Kita harus duduk bersimpuh di depan
pintu
gerbang-Nya sambil memohon, menangis merendahkan diri dan
meminta ampunan-Nya. Dan
kemudian, tunggulah! Karena pada saatnya nanti akan datang pertolongan, ma'unah (uluran), bantuan dan kemudahan yang bersumber dari-Nya.
{Atau, siapakah yang memperkenankan (doa)
orang yang dalam
kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya.}
(QS. An-Naml:
62)
Jawabannya adalah
Allah-lah
yang menyelamatkan orang yang tenggelam,
memberi jalan keluar orang-orang yang mengalami
kesulitan,
eBook by MR.
La Tahzan 2 1
menolong orang yang
dizalimi, memberi petunjuk orang yang
sesat, menyembuhkan orang yang sakit, dan meringankan beban orang yang
mendapat cobaan.
{Maka apabila mereka
naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.}
(QS. Al-'Ankabut: 65)
Di sini, saya tidak akan memaparkan doa-doa pengusir rasa duka,
gundah dan sedih. Bagaimanapun, sebaiknya Anda mempelajari sendiri
kalimat-kalimat doa yang indah dalam kitab-kitab hadist. Setelah itu,
mengadulah, merataplah, berdoa dan memohonlah
kepada-Nya. Dan bila
Anda
sudah berhasil menemukan-Nya, berarti Anda telah mendapatkan segalanya. Akan tetapi, jika Anda kehilangan iman kepada-Nya,
niscaya Anda telah kehilangan segalanya.
Doa Anda kepada Rabb terhitung
sebagai wujud lain dari ibadah. Juga sebagai bukti ketaatan besar yang akan mendatangkan suatu pemberian
lebih dari apa yang Anda minta. Maka itu, seorang hamba yang benar-benar mengetahui hakekat berdoa kepada Allah, niscaya ia tak akan pernah resah, gundah, dan kacau pikirannya.
Semua tali akan mengerut kecuali tali-Nya,
dan semua pintu akan tertutup kecuali pintu-Nya. Allah Maha Dekat, Maha Mendengar, dan Maha
Menjawab. Dia mengabulkan doa setiap orang yang berada dalam kesulitan.
Dia memerintahka n And a — karen a And a manusi a yang
selalu membutuhkan
dan lemah, dan Dia Maha Kaya, Maha Kuat, Maha Tunggal dan Maha Terpuji — agar senantiasa
berdoa. Dia berkata,
{Berdoalah kamu kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu.}
.
(QS. Al-Mu'minun: 60)
Ketika musibah dan bencana datang silih
berganti menimpa Anda, berdzikirlah kepada-Nya, sebutlah
nama-Nya, mohonlah pertolongan-Nya,
dan mintalah jalan keluar dari-Nya! Tundukkan wajah untuk mengkuduskan
nama-Nya demi mendapatkan
mahkota kemerdekaan dari-Nya.
Lekatkan hidung pada tempat Anda bersujud
kepada-Nya agar
Anda
mendapatkan keselamatan. Angkat kedua tangan Anda, buka kedua telapak
tangan Anda, perbanyak
memohon kepada-Nya, jangan pernah bosan meminta kepada-
Nya,
dan jangan pernah berpaling dari depan pintu-Nya. Harapkanlah
kelembutan kasih sayang dari-Nya, nantikan pertolongan-Nya, nyaringkan suara Anda tatkala
menyebut nama-Nya,
dan selalu berbaik sangkalah
kepada-Nya. Curahkan seluruh waktu Anda untuk-Nya dan beribadahlah
kepada-Nya dengan
tekun agar Anda
mendapatkan kebahagiaan dan
kemenangan.

Semoga Rumahmu Membuat Bahagia
Mengasingkan diri yang diajarkan syariat dan sunah Rasul adalah
menjauhkan diri dari kejahatan dan pelakunya, orang-orang
yang banyak
waktu
kosongnya, orang-orang yang lalai, dan orang-orang yang senang membuat huru-hara. Dengan begitu, jiwa Anda akan selalu terkendali, hati
menjadi tenang dan sejuk, pikiran selalu
jernih, dan Anda akan merasa leluasa dan bahagia berada di taman-taman ilmu pengetahuan.
Mengasingkan diri (uzlah) dari semua hal yang melalaikan manusia
dari
kebaikan dan ketaatan merupakan
obat
yang sudah diuji coba dan dibuktikan kemujarabannya oleh para ahli pengobatan hati. Banyak cara untuk
menjauhkan
diri dari kejahatan
dan permainan yang
sia-sia. Diantaranya adalah; mengisi waktu dengan menyuntikkan wawasan baru
ke dalam akal pikiran, menjalankan semua hal yang sesuai dengan kaedah "takut kepada Allah", dan juga menghadiri majelis-majelis pertaubatan dan
dzikir. Betapapun, perkumpulan atau
majelis
yang terpuji dan
patut dikunjungi adalah
yang digunakan untuk menjalankan
shalat berjamaah, menuntut dan mengajarkan ilmu, atau untuk saling membantu
dalam kebaikan. Maka dari itu, hindarilah majelis-majelis yang tidak jelas tujuannya dan tidak pula berguna! Jaga kesucian kulit Anda, tangisilah kesalahan
And
a dan
jagalah lidah!
Semoga, dengan
itu
ruma h And a dapat membahagiakan hati Anda.
Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan merupakan serangan
mematikan bagi jiwa dan ancaman yang membahayakan keamanan dan kedamaian diri Anda. Pasalnya, melakukan hal itu berarti Anda telah bergaul
dengan setan-setan pembisik
desas-desus, penebar kabar bohong, peramal
bencana dan petaka. Dan itu, akan membuat
Anda
mati tujuh kali dalam sehari sebelum Anda benar-benar
mati. Maka,
{Jika mereka berangkat bersama-sama kamu,
niscaya mereka tidak menambah
kamu selain dari kerusakan belaka.}
(QS. At-Taubah: 47)
Atas dasar
itu, harapa n saya
adala h
supaya And a menjalani bagaimanapun kondisi Anda, tetap menyendiri di 'kamar' Anda dan hanya
keluar untuk
berkata atau berbuat baik saja. Pada saat seperti itu hati Anda akan benar-benar menjadi milik Anda, sehingga waktu dan umur Anda
selamat dari kesia-siaan, lidah Anda terhindar
dari menggunjing (ghibah),
hati Anda bersih
dari kerisauan, telinga Anda terjauhkan dari ucapan
kotor, dan jiwa Anda bebas dari berburuk sangka. Barangsiapa mencoba sesuatu,
niscaya akan mengetahuinya. Barangsiapa membiarkan dirinya hanyut dalam
gumpalan kasak-kusuk dan terseret ke dalam komunitas orang-orang
yang tidak berilmu, serta senang
berbuat yang sia-sia,
maka katakan kepadanya:
Selamat tinggal!
