- Back to Home »
- iman adalah Kehidupan :-)
Posted by : Unknown
Friday, 9 January 2015
Iman Adalah Kehidupan
Orang-orang yang sesungguhnya paling sengsara
adalah mereka yang
miskin iman dan mengalami krisis keyakinan. Mereka ini, selamanya
akan berada dalam kesengsaraan, kepedihan, kemurkaan, dan kehinaan.
{Dan, barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.}
(QS. Thaha: 124)
Tak ada sesuatu yang dapat membahagiakan
jiwa, membersibkannya, menyucikannya, membuatnya bahagia, dan mengusir kegundahan darinya,
selain keimanan yang benar kepada Allah s.w.t.,
Rabb semesta alam.
Singkatnya, kehidupan akan terasa hambar tanpa iman.
Dalam pandangan para pembangkang Allah
yang
sama sekali tidak beriman, cara terbaik untuk menenangkan jiwa adalah dengan bunuh diri.
Menurut mereka, dengan bunuh diri orang akan terbebas
dari segala tekanan,
kegelapan, dan bencana dalam hidupnya.
Betapa malangnya hidup yang miskin iman! Dan betapa pedihnya siksa dan azab yang akan dirasakan
oleh orang-orang yang menyimpang
dari tuntunan Allah di akherat kelak!
{Dan, (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (al-Quran) pada permulaannya,
dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat sesat.}
(QS. Al-An'am:
110)
Kini, sudah saatnya dunia menerima
dengan tulus ikhlas dan beriman
dengan sesungguhnya bahwa "tidak ada llah
selain Allah". Betapapun,
pengalaman dan uji coba manusia sepanjang sejarah kehidupan
dunia ini dari abad ke abad telah membuktikan banyak hal; menyadarkan akal bahwa
berhala-berhal a itu
takhayul belaka,
kekafiran itu
sumber petaka,
pembangkangan itu dusta, para rasul itu benar adanya, dan Allah benar-
benar Sang Pemilik kerajaan bumi dan langit— segala puji bagi Allah dan
Dia
sungguh-sungguh Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Seberapa besar — kuat atau lemah, hangat atau dingin — iman Anda,
maka sebatas
itu pula
kebahagiaan, ketentraman , kedamaia n da n ketenangan Anda.
{Barangsiapa mengerjakan amal salih, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan
yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.}
(QS. An-Nahl:
97)
Maksud kehidupan yang baik (hayatan thayyibah) dalam ayat ini adalah ketenangan jiwa mereka dikarenakan
janji baik Rabb mereka,
keteguhan hati mereka dalam mencintai
Dzat yang menciptakan mereka, kesucian nurani mereka dari unsur-unsur penyimpangan
iman, ketenangan mereka dalam menghadapi setiap kenyataan hidup, kerelaan hati mereka dalam
menerima dan menjalani ketentuan Allah, dan keikhlasan
mereka dalam menerima
takdir. Dan itu semua adalah karena mereka benar-benar yakin dan tulus menerima
bahwa Allah adalah Rabb
mereka, Islam agama mereka,
dan Muhammad
adalah nabi dan rasul yang diutus Allah untuk mereka.

Ambil Madunya, Tapi Jangan Hancurkan Sarangnya!
Di manapun kelembutan itu berada, ia akan menghiasi tempat itu.
Demikian halnya bila ia dicabut dari suatu tempat, ia akan mengotorinya. Kelembutan tutur kata, senyuman tulus di
bibir, dan sapaan-sapaan hangat
yang terpuji saat bersua merupakan hiasan-hiasan
yang selalu dikenakan oleh orang-orang mulia.
Semua itu merupakan
sifat seorang mukmin yang akan menjadikannya
seperti seekor lebah; makan dari makanan yang baik dan menghasilkan
madu
yang baik. Dan bila hinggap pada setangkai bunga, ia tidak pernah
merusaknya. Semua
itu
terjadi
karena Allah
menganugerahkan pada kelembutan
sesuatu yang tidak Dia berikan kepada kekerasan.
Di antara manusia terdapat orang-orang
"istimewa" yang membuat banyak kepala tunduk hormat menyambut
kedatangannya, banyak massa berjubel ingin melihat mukanya, banyak hati bersimpati
padanya dan banyak
jiwa memujanya. Dan mereka itu tak lain adalah orang-orang yang banyak dicintai
dan dibicarakan
manusia dikarenaka n kedermawanan
da n kelobaannya, kejujurannya dalam berjual beli, dan keramahan
dan sopan santunnya
dalam bergaul.
Mencari banyak teman merupakan
tuntunan dalam hidup yang selalu
dicontohka n oleh
orang-orang terhorma t dikarenaka n akhlak
dan perilakunya
yang terpuji. Mereka itulah orang-orang
yang
selalu berada di
tengah-tenga h kerumuna n manusia
dengan senyum
yang merekah,
keramahan yang menentramkan dan sopan santun yang
menyejukkan. Dan karena itu, mereka selalu ditanyakan
dan didoakan ketika tak terlihat.
Orang-orang yang bahagia memiliki tuntunan akhlak yang secara garis
besar tercakup dalam slogan:
{Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.}
(QS. Fushshilat: 34)
Begitulah, mereka dapat
memupuskan rasa dengki dengan emosi yang
terkendali, kesabaran yang menyejukkan, dan kemudahan
memaafkan yang menentramkan.
Mereka adalah orang-orang yang
mudab
melupakan kejahatan
dan mengingat kebaikan orang lain. Karena itu,
tatkala kata- kata kotor dan keji terlontar untuk
mereka, telinga mereka tidak pernah memerah dibuatnya. Bahkan mereka memandang kata-kata itu sebagai
angin lalu yang tak akan pernah kembali.
Mereka itulah orang-orang yang selalu berada dalam kedamaian,
or• ang-orang yang berada di sekitar mereka
merasa aman, dan kaum muslimin yang bersama mereka pun merasa tenteram.
"Orang muslim adalah orang yang jika orang muslim lainnya tidak merasa
terganggu oleh lisan dan tangannya. Sedangkan orang mukmin adalah orang yang
membuat orang lain merasa aman terhadap darah
dan hartanya." (Al-Hadits),
"Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk menyambung tali silaturahmi
pada orang yang memutuskan silaturahmi denganku. Aku diperintahkan untuk mengampuni orang yang berlaku zcdim terhadapku dan memberi kepada orang
yang tidak pemah memberi kepadaku." (Al-Hadits)
{Dan, orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan
(kesalahan).}
(QS. Ali 'Imran: 134)
Sampaikan kabar gembira
kepada mereka bahwa balasan Allah atas
keteduhan, ketentraman, dan kedamaian mereka adalah akan disegerakan.
Sampaikan pula sebuah kabar gembira kepada mereka
bahwa
mereka juga akan mendapatkan balasan besar di akhirat berupa surga-surga dan sungai-sungai yang indah di sisi Rabb mereka kelak. Yakni,
{Di tempat yang disenangi di sisi Rabb Yang
Berkuasa.}
(QS. Al-Qamar:
55)
